MUQADDIMAH

Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Dzat yang tlah menciptakan seluruh alam semesta beserta makhluk-makhluk-Nya karena Allah adalah Maha Pencipta. Kemudian Dia pulalah yang senantiasa memberikan rezeki kepada mereka karena Allah adalah Yang Maha Kaya dan Maha Pemberi rezeki; juga mengawasi dan memelihara mereka karena Allah adalah Yang Maha Mengawasi, Maha Mengatur dan Maha Memelihara. Setelah menciptakan dan menghidupkan mereka, maka Allah Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan menetapkan pula ajal mereka. Hingga akhirnya seluruh alam semesta beserta makhluk-makhluk-Nya akan dihancurkan kembali oleh-Nya. Allohu Akbar !

Kemudian bergantilah alam dunia menjadi alam mahsyar dan alam akhirat, tempat Allah akan membangkitkan kembali manusia sebagai sebaik-baik makhluk untuk mendapatkan balasan atas segala perbuatan mereka selama hidup di dunia ini.

Sungguh tiada yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kita bersholawat dan bersalam kepada beliau dengan penuh penghormatan atas segala jasa dan pengorbanannya sehingga kita dan seluruh ummat akhir jaman ini mendapatkan hidayah dan taufik dari Allah SWT ke jalan yang diridhoi-Nya.

Iman kepada Allah dan seluruh rukun iman lainnya merupakan urusan yang paling penting dari sekian banyak urusan yang ada dalam kehidupan manusia di muka bumi ini. Bahwa hanya dengan mengikuti amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Seutama-utama amalan yang akan menjadi bekal menuju kampung akhirat adalah sholat, yaitu qiyam, ruku’ dan sujud di hadapan-Nya dengan memusatkan segala perhatian baik di hati maupun pikiran dengan penuh rasa kerendahan sesuai contoh Rasulullah saw.

Semakin kita menuruti perintah-perintah Allah pada setiap waktu dan keadaan dengan senantiasa menghadirkan keagungan-Nya ke dalam hati sesuai cara yang dicontohkan Rasulullah saw, maka semakin kita menunaikan hak-hak sesama muslim demi memuliakan saudara sendiri sebagaiama akhlak Rasulullah saw.

Tidak lupa kita senantiasa membetulkan niat setiap amalan, ikhlas karena Allah SWT.

Agama Islam sebagai agama yang diridhoi oleh Allah SWT dan sebagai agama yang telah sempurna, tidak akan mampu diamalkan secara sempurna baik oleh diri kita, keluarga kita, maupun oleh seluruh ummat Islam lainnya, tanpa adanya usaha untuk menyempurnakan seluruh sendi-sendi dan agama Islam tersebut melalui pengorbanan harta dan diri kita sendiri di jalan Allah.

Inilah yang sepatutnya sedang kita lakukan pada saat ini, kembali kepada jalan yang telah ditempuh oleh para shahabat r.hum dahulu, ketika mereka berjuang mati-matian untuk mendapatkan iman yang sempurna, bukan iman yang hanya sekedar di lisan saja, tapi iman yang tertanam di dalam hati, yang mampu menyelamatkan diri kita dan keluarga ( ummat ) kita dari siksa api neraka.

Marilah para pembaca/ netter yang budiman, kita hidupkan kembali hati kita dengan cahaya hidayah dari Allah SWT, dengan cara menyeru manusia kepada Allah SWT agar berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan, serta kita berdoa kehadlirat-Nya agar Dia menolong kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Melalui terjemahan Kitab Hayatush Shahabat On line ini, para pembaca/ netter diharapkan dapat menghayati bagaimana para shahabat r.hum dahulu mengikuti perjalanan hidup Rasulullah saw hingga mereka diridhoi Allah SWT dan mereka pun ridho kepada-Nya.

Dengan segala kerendahan hati di hadapan para pembaca/ netter yang budiman, kami hadirkan Terjemaan Kitab Hayatush Shahabat edisi Online ini, yang berisi berbagai kisah para shahabat r.hum ( Radhiyallohu ‘anhum ), agar rumah-rumah kita pun dapat dihiasi dengan amalan-amalan ahli jannah. Amin.

Semoga bermanfaat.

Kata Pengantar ini sebagian besar disadur dari Terjemahan Kitab Hayatush Shahabat

Wednesday, October 14, 2009

HADITS – HADITS YANG MEMERINTAHKAN AGAR MENAATI RASULULLAH SAW, MENGIKUTI BELIAU DAN KHALIFAH-KHALIFAH BELIAU

1. Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda,” Barangsiapa yang menaatiku, maka sungguh dia sudah menaati Allah. Dan barangsiapa yang bermaksiat ( durhaka ) kepadaku, maka sungguh dia telah bermaksiat ( durhaka ) kepada Allah. Dan barangsiapa yang taat kepada amirku, maka sungguh dia telah menaatiku, dan barangsiapa yang bermaksiat ( durhaka ) kepada amirku, maka sungguh dia telah bermaksiat ( durhaka ) kepadaku.” ( HR Bukhari, Muslim ).

2. Imam Bukhari telah meriwayatkan juga dari Abu Hurairah r.a. secara marfu’ bahwa Rasulullah saw. bersabda,” Semua ummatku akan masuk surga kecuali yang menolak.” Beliau ditanya,” Siapakah yang menolak itu ?” Nabi saw bersabda,” Barangsiapa yang mentaatiku, maka dia akan masuk Jannah/ Surga, dan barangsiapa yang bermaksiat ( durhaka ) kepadaku, maka sesungguhnya dialah yang menolak ( untuk masuk Jannah ).” ( Demikian disebutkan dalam Al Jaami’ 2/23 )


3. Dari Jabir r.a. berkata,” Beberapa malaikat telah datang kepada Rasulullah saw ketika beliau sedang tidur. Lalu para malaikat berkata satu sama lain,” Sesungguhnya ada perumpamaan bagi sahabatmu ini ( Muhammad saw ). Coba kalian buatkan perumpamaan untuknya!” Sebagian malaikat berkata,’ Dia sedang tidur.’ Sebagian malaikat lainnya menyahut,’Matanya memang tidur, tetapi hatinya tetap terbangun.”
Berkata malaikat-malaikat lainnya,’ Perumpamaannya adalah seperti seseorang yang membangun sebuah rumah, lalu dia menyediakan jamuan makan di dalamnya, dan mengutus seorang penyeru ( untuk mengundang orang-orang ). Barangsiapa yang memenuhi undangan si penyeru tadi, maka ia akan masuk ke rumah itu dan menikmati jamuan. Tetapi barangsiapa yang tidak memenuhi seruannya itu, maka ia tidak akan masuk ke dalam rumah itu dan tidak akan mendapatkan makanan dari jamuan tersebut.”
Para malaikat lainnya berkata,’ Terangkanlah maksud perumpamaan itu, supaya dia ( Muhammad saw ) mengerti !’ Sebagian malaikat menyahut,’ Dia sedang tidur.’ Sebagian lainnya berkata,’ Matanya memang tidur, tetapi hatinya tetap terbangun.’ Lalu para malaikat itu berkata,’ Yang dimaksud dengan rumah itu adalah Jannah/ Surga, sedangkan penyerunya adalah Muhammad saw. Maka barangsiapa yang mentaatinya, berarti ia mentaati Allah swt. Dan barangsiapa yang tidak mentaatinya, berarti ia tidak mentaati Allah. Jadi Muhammad saw adalah pemisah di antara manusia.” ( HR Bukhari )
Maksudnya dengan diutusnya Nabi Muhammad saw, manusia terbagi menjadi 2 golongan, yaitu; 1> Golongan orang-orang yang taat kepada beliau saw. Mereka itulah pasukan Allah swt dan mereka akan masuk Jannah/ Surga. 2> Golongan orang-orang yang tidak taat kepada beliau, menolak kenabian Beliau, mereka itulah pasukan syaithan, dan mereka tidak akan masuk Jannah.
Hadits yang semakna dengan hadits ini telah diriwayatkan pula oleh Ad Daramy dari Rabi’ah Al Jurasy r.a. sebagaimana terdapat dalam Kitab Misykat/ 21.

4. Dari Abu Musa r.a., Rasulullah saw bersabda,” Sesungguhnya perumpamaan aku dan perumpamaan agama yang telah dihantar Allah kepadaku adalah seperti seorang laki-laki yang mendatangi suatu kaum, lalu dia berkata,’ Wahai kaumku, aku melihat pasukan musuh dengan mata kepalaku, dan sesungguhnya aku ini adalah pemberi peringatan kepada kalian, karena itu pergilah dari sini dan selamatkanlah diri kalian, selamatkanlah diri kalian ! Sebagian orang dari kaum itu pun mentaati seruannya, mereka segera berlindung diri dari serangan pasukan musuh itu dan berjalan sehingga mereka selamat. Tetapi ada sebagian orang yang mendustakan seruan itu, mereka tetap berada di tempatnya. Akhirnya mereka semua diserang oleh pasukan musuh itu sehingga semuanya binasa. Demikianlah perumpamaan orang yang taat kepadaku dan yang mengikuti apa-apa yang aku sampaikan. Juga perumpamaan orang-orang yang ingkar kepadaku serta mendustakan apa-apa yang aku bawa, yaitu agama yang benar ( Islam ).” ( HR Bukhari dan Muslim )

5. Dari ‘Abdullah bin Amr r.huma berkata, Rasulullah saw bersabda,” Sungguh akan terjadi atas ummatku, seperti apa yang telah terjadi terhadap Bani Israel, keduanya akan sama persis bagaikan sandal dengan sandal. Sehingga jika dahulu di kalangan Bani Israel ada orang yang berzina dengan ibunya sendiri secara terang-terangan, niscaya akan ada di kalangan ummatku yang juga berbuat demikian. Dan sesungguhnya Bani Israel telah terpecah menjadi 72 golongan, sedangkan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk ke dalam neraka kecuali 1 golongan.” Para shahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, siapakah golongan yang satu itu?” Rasulullah saw bersabda,” Yaitu golongan yang di dalamnya terdapat aku dan shahabat-shahabatku.” ( HR Tirmidzi ).

0 comments:

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini berisi tentang kisah-kisah para shahabat Nabi Radhiallohu ajma'in. Mereka adalah generasi ummat manusia yang terbaik yang pernah Alloh SWT ciptakan. Semoga untaian kisah mereka menjadi inspirasi yang mencerahkan buat kita semua. Amin.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP