BAB 2 BAI’AT
Sumpah Setia Kepada Islam
Dari Jarir r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw membai’at kami sama seperti beliau saw membai’at kaum wanita. Isi bai’at itu adalah:
“ Barangsiapa yang mati sedangkan dia tidak pernah melakukan suatu perbuatan yang melanggar hukum, maka dia dijamin masuk Jannah. Barangsiapa yang mati dan dia pernah melakukan suatu perbuatan yang melanggar hukum, tetapi dia pernah dihukum secara hukum Islam atas perbuatannya itu maka dia akan terbebas dari hukuman itu. Dan barangsiapa yang mati sedangkan dia pernah melakukan suatu perbuatan yang melanggar hukum, tetapi dia tidak sampai diketahui dan tidak sampai dihukum secara hukum Islam, maka perhitungannya terserah kepada Allah.”
( Hadits Riwayat Thabrani. Al Haitsami mengatakan dalam kitab Mafma’uz Zawaa’id jilid VI hal 36 bahwa di dalam sanadnya terdapat Saif bin Harun, menurut Abu Nu’aim dia adalah tsiqat, tetapi jama’ah ahli hadits mendhaifkannya. Sedangkan para perawi lainnya adalah shahih. Ibnu Jarir juga meriwayatkan hadits ini seperti terdapat dalam Kitab Kanzul ‘Ummal jilid I hal 82. )
Bai’at Orang Tua, Anak-anak, Kaum Laki-laki dan Kaum Wanita serta Persaksian Mereka pada Hari Futuh Makkah
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abdullah bin Utsman bin ( Khaitsam ), bahwasanya Muhammad bin Aswad bin Khalaf telah menceritakan kepadanya bahwa ayahnya yaitu Aswad r.a pernah melihat Rasulullah saw membai’at orang-orang pada hari penaklukan Kota Makkah. Beliau saw duduk di atas bukit Shafa sambil menghadap kepada orang banyak yang sedang berbai’at. Mereka berbai’at atas Islam dan syahadat.
Aku ( perawi ) berkata: Aku bertanya kepada guruku, Abdullah bin Utsman,” Apa maksudnya berbai’at kepada syahadat?” Dia menjawab,” Muhammad bin Aswad bin Khalaf telah menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah saw membai’at mereka atas keimanan kepada Allah dan kepada kalimat syahadat,’ Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.’ Pada waktu itu semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, orang tua, maupun anak-anak, semuanya ikut berbai’at kepada Islam dan kalimat syahadat.”
( Kitab Al Bidayah jilid IV hal 313 )
Bai’at Mujasyi’ dan Saudaranya Atas Islam dan Jihad
Dari Mujasyi’ bin Mas’ud, dia berkata: Aku bersama saudaraku pergi menemui Rasulullah saw, lalu aku meminta bai’at kepada beliau saw untuk berhijrah. Beliau menjawab,” Masa hijrah sekarang sudah habis.”
Aku bertanya,” Ya Rasulullah ! Kalau begitu kepada apakah sekarang engkau membai’at kami?”
Rasulullah saw menjawab,” Aku membai’at kalian kepada Islam dan berjihad.”
( HR Bukhari dan Muslim. Demikian disebutkan oleh Aini dalam kitabnya jilid VII hal 16. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Syaibah dengan tambahan: Aku pernah bertemu dengan saudara laki-laki Mujasyi’, lalu aku bertanya padanya tentang hal itu. Maka jawabnya,’ Benar Mujasyi’. Demikian disebutkan dalam Kanzul ‘Ummal jilid I hal 26 dan 82 ).
Bai’at Jarir bin ‘Abdullah Atas Islam
Dari Ziyad bin ‘Ilqah berkata: Pada hari wafatnya Mughirah bin Syu’bah r.a., aku mendengar Jarir bin Abdullah berpidato kepada orang-orang, katanya,” Aku wasiatkan kepada kamu semua agar bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, hendaknya kalian bersikap serius dan tenang. Sesungguhnya aku pernah berbai’at kepada Rasulullah saw atas Islam dengan tanganku ini, dan beliau mengemukakan butir-butir bai’at yang harus aku penuhi di antaranya: Hendaknya aku memberi nasehat kepada setiap muslim. Maka demi Allah Tuhan Pemelihara Ka’bah ! Sesungguhnya aku memberi nasehat kepada kamu sekalian.” Kemudian dia mengucapkan istighfar lalu turun dari atas mimbar.
( Hadits Riwayat Abu Awanah dalam Musnadnya jilid I hal 38. Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitabnya jilid I hal 14 dengan matan yang lebih sempurna daripada ini. ). Dan dalam riwayat Baihaqi disebutkan bahwa Ziyad bin Harits As Sudai’ berkata,” Aku datang menjumpai Rasulullah saw dan berbai’at kepada beliau atas Islam.”
0 comments:
Post a Comment