BAB 5 NUSROH
Hadits Jabir r.a. Berkaitan dengan Bab Ini
Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Setiap musim Haji, Rasulullah saw mendatangi orang-orang, dan beliau selalu berkata,” Adakah seseorang yang dapat membawaku kepada kaumnya, karena kaum Quraisy telah melarangku menyampaikan firman Allah?”
Tiba-tiba seseorang dari kabilah Hamdan mendatangi Rasulullah saw, lalu Nabi bertanya kepadanya,” Dari kabilah manakah kamu?”
Dia menjawab,” Dari Kabilah Hamdan.”
Nabi bertanya,” Apakah kamummu memiliki tempat perlindungan.?”
Dia menjawab,” Ya tersedia.”
Kemudian orang itu ketakutan kalau-kalau kaumnya tidak dapat memenuhi janji-janjinya. Maka dia datang lagi menemui Nabi saw dan berkata,” Sekarang aku akan mendatangi dulu kaumku dan memberitahukan kepada mereka, dan nanti tahun depan aku akan mendatangimu lagi untuk memberitahukan hasilnya.”
Nabi saw menjawab,” Baiklah kalau begitu.”
Kemudian mereka datang pada bulan Rajab.
( Hadits Riwayat Ahmad. Berkata Al Haitsami dalam kitabnya jilid VI hal 35: ‘ Hadits ini sanadnya tsiqat )
Pada halaman 318 bab ‘Bai’at Untuk Memberi Pertolongan’, Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Jabir r.a. bahwa selama 10 tahun, Rasulullah saw. berdakwah di Makkah seperti itu. Setiap musim haji, beliau saw mendatangi tenda-tenda mereka di Pasar Ukazh dan Majannah, dan beliau saw selalu mengatakan,” Siapa yang bersedia memberi perlindungan kepadaku dan menolongku supaya aku dapat menyampaikan risalah dari Rabb-ku, dan balasan untuk itu semua adalah Jannah?”
Tetapi Nabi saw tidak menemukan seorangpun yang memberikan perlindungan dan menolong beliau melainkan orang-orang yang menentangnya tambah menyebar, sehingga apabila datang seseorang dari Yaman atau Mudhar yang akan pergi ke Makkah, maka orang-orang dari kaumnya atau kerabatnya mendatanginya dan berpesan,” Berhati-hatilah terhadap seorang pemuda dari Suku Quraisy, jangan sampai dia menyesatkanmu.”
Ketika Nabi saw melewati perkemahan mereka, orang-orang pun saling berisyarat dengan jari tangan mereka kepada beliau saw. Hingga tiba suatu masa ketika Allah swt mengirimkan kepada kami, orang-orang dari Yatsrib ( nama lama Madinnah ), maka mereka pun memberikan perlindungan kepada Nabi saw dan membenarkan beliau. Setelah itu orang-orang Yatsrib secara bergantian datang kepada beliau, beriman kepada beliau dan Nabi saw pun mengajarkan kepada mereka Al Qur’an. Saat mereka kembali ke Yatsrib, mereka pun mengajak keluarganya masuk ke dalam Islam. Hingga tidak tersisa satu rumahpun dari rumah orang-orang Yatsrib/ Anshar itu, kecuali telah ada orang Islam di dalamnya dan siap menunjukkan keIslamannya.
Kemudian mereka, orang-orang Yatsrib yang telah Islam itu, bermusyawarah dan berkata,” Sampai kapan kami membiarkan Nabi saw dalam keadaan seperti itu? Beliau menemui orang-orang dan mengajak mereka kepada Islam, tetapi mereka malah menyakiti beliau di perbukitan Kota Makkah serta menakut-nakuti beliau.”
Atas dasar inilah, maka kaum Anshor yang berjumlah 70 ribu orang datang menjumpai Nabi saw pada musim haji. Mereka telah bersepakat akan berjumpa dengan Nabi saw di Syi’bul Aqabah. Maka satu demi satu, orang-orang Anshar berkumpul di sana dan berkata,” Ya Rasulullah! Kepada apa engkau membai’at kami?”
( Hadits Riwayat Al Hakim dalam kitabnya jilid II hal 625 )
0 comments:
Post a Comment